Wednesday, June 8, 2016

MENYELAMI KEINDAHAN BAHASA ALQUR’AN




Oleh: Ma’zumi


            Setelah Allah SWT menerangkan di dalam Alquran tentang kewajiban puasa di bulan Ramadhan, maka pada ayat selanjutnya adalah  diterangkan bahwa Ramadhan adalah bulannya Alquran (Qs. Albaqarah/02: 183-185). Karena Alquran diturunkan pada bulan tersebut. Maka bulan ramadhan adalah bulan yang identik dengan Alquran, serta keistimewaan berpuasa adalah menyibukkan diri dengan memperbanyak membaca Alquran. Maka Sudahkah kita merasakan kamukjizatan Alquran?

            Sungguh Mukjizat yang paling agung adalah Alquran. Mukjizat yang tidak akan pernah lekang sepanjang zaman. Kemukjizatan Alquran bisa kita nikmati dengan berbagai ibadah yang berkaitan dengannya.  Seperti mengaji, mengkaji, menghafal dan mengamalkan isi kandungan di dalamnya. Termasuk keindahan bahasa Alquran merupakan keistimewaan tersendiri.

            Tidak akan ada yang bisa menandingi kearifan dan keagungan bahasa Alquran. Hal ini dibuktikan sendiri dalam Alquran sendiri ketika Allah berfirman bahwa tidak ada yang sanggup membuat yang semisal dengannya. “katakanlah, “sesunguhnya jika manusia dan jin berkumpul  untuk membuat yang serupa (dengan) Alquran ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu-sama lain”. (Qs. Al-Isra’/17: 88).
           
            Keindahan bahasa Alquran dapat dinikmati oleh siapapun yang mendengarnya, termasuk orang-orang kafir yang bahkan memusuhi Islam. Dikisahkan pada bulan Ramadhan, Rasulullah SAW pergi ke Masjidil Haram. Disana banyak berkumpul kaum Quraiys, terdiri dari para pemuka dan tokoh-tokoh mereka. Beliau SAW kemudian berdiri di tengah mereka dan mendadak membaca surat An-Najm.

            Orang-orang kafir tersebut, sebelumnya tidak pernah mendengarkan Kalamullah secara langsung, karena yang mereka lakukan pada masa itu adalah menghalangi dakwah nabi agar tidak mendengarkan Alquran. Maka, manakala mereka mendengar keindahan bacaan Alquran yang dilantunkan oleh Nabi SAW, keindahan bahasa Alquran tersebtu sempat mengetuk gendang telinga mereka.
           
            Seakan-akan mereka mengesampingkan apa yang selama ini mereka perbuat. Setiap orang dari mereka konsentrasi mendengarkan apa yang dibacakan oleh Nabi SAW. Hingga tidak ada yang terlintas dalam hati mereka kecuali lantunan ayat suci Alquran yang mereka dengar secara langsung. Lalu sampailah beliau membaca pada ahir surat, “maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah Dia.” (Qs. An-Najm: 62).

            Kemudian beliaupun bersujud. Melihat pemandangan seperti itu, tidak seorang pun dari mereka yang dapat menahan dirinya untuk tidak bersujud. Keindahan dan kedalaman makna ayat-ayat suci Alquran membuat mereka seketika tanpa sadar bersujud mengikuti Rasulullah SAW.  keindahan Alquran telah meluluhlantakkan bebatuan yang meliputi jiwa kaum yang takabbur.

            Lihatlah Umar bin Khattab yang mendapat hidayah setelah mendengarkan keagungan bahasa Alquran. Dikisahkan pula segolongan jin yang takjub terhadap Alquran. Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas tentang sebab turunnya ayat pertama dalam Surat Al-Jinn. “katakanlah (Muhammad), “telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan, lalu mereka berkata, “kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan.”
           
            Rasulullah SAW pernah pergi bersama beberapa orang para sahabatnya menuju pasar Ukazh. Sedangkan para setan telah dihalangi mendengarkan berita dari langit. Mereka telah dilempari panah api sehingga mereka kembali (tidak jadi mencuri berita) dan setan-setan lain berkata, “ada apa denganmu?” mereka menjawab, “kami telah dihalangi mendapatkan berita dan telah dihujani panah-panah api”.
           
            Lalu mereka mengatakan, “tidaklah keadaan demikian kecuali karena ada sesuatu yang terjadi. Oleh karena itu, lakukanlah perjalanan di bagian timur bumi dan bagian baratnya, kemudian lihatlah apa yang sedang terjadi.” Maka mereka pergi ke berbagai belahan bumi untuk melihat apa yang menghalangi mereka untuk mendengarkan berita dari langit.
            Para setan yang pergi menuju Tihamah mendatangi Rasulullah di Nakhlah (yang terletak antara Mekkah dan Thaif), ketika beliau sedang dalam perjalanan menuju pasar Ukazh dan shalat shubuh dengan para sahabatnya. Ketika mereka mendengarkan Alquran, maka mereka memperhatikannya dengan seksama.
           
            Salah-satu dari mereka mengatakan, “inilah yang mengahalangi kamu mendengar berita dari langit.” Ketika itulah mereka kembali kepada kaumnya dan berkata, “kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami” (Qs. Al-Jin : 02)

            Demikian adalah hikmah dari keagungan bahasa Alquran yang dapat dinikmati oleh siapapun yang mendengarnya, bahkan dari golongan Jin dan orang-orang kafir sekalipun. Bagaimana dengan keadaan kita sebagai umat Islam yang secara khsus diberikan Alquran? Hendaknya kita berlomba-lomba di bulan suci ini untuk memperdalam kajian Alquran dan mengkhatamkan bacaannya.
           




No comments:

Post a Comment

Tugas Mapel Al-Qur'an dan Hadits Kelas XI A dan B MA Misbahunnur

Clue: *Untuk Dapat Menjawab Pertanyaan Materi Al-Qur'an dan Hadits maka ada syarat dan ketentuan yang harus dikerjakan. *Syaratanya a...