Dekadensi moral yang menjangkit para pemuda kita telah
menjadi jembatan kebodohan umat yang berkepanjangan. Mereka lebih senang dengan
kehidupan dunia yang memanjakan fisik, seperti gaya hidup yang mengekor pada
hedonisme ala Barat.
Apalah arti hebat dan modern jika perkembangan dunia
modern menjadikan mereka berleha-leha dan bersantai ria menikmati hidup tanpa
ada nilai nasionalisme untuk bangsa dan
jiwa dakwah untuk agama. Cerminan pendidikan dari kurilkulum yang salah akan
menghasilkan produk manusia yang hidup tanpa arah, pendidikan tanpa arah, dan
negara yang hingga saat ini masih meraba-raba bagaimana pendidikan sesungguhnya
yang harus ditempuh.
Melihat fenomena yang terjadi, sangat miris memang dengan
bergantinya menteri pendidikan pada setiap periodenya hingga dibarengi dengan
bergantinya kurikulum membuat bangsa ini semakin bingung menentukan arah
pendidikan yang katanya “MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”. Sehingga lahirlah
manusia-manusia serba bingung, dan ahirnya distorsi merambah dalam ranah
kehidupan yang hampir menyentuh seluruh elemen masyarakat.
Kini saatnya kurikulum harus dikembalikan kepada Al-Qur’an dan Hadits, serta apa yang telah
menjadi kebangkitan Islam pada masanya. Imam Malik Mengatakan, “Umat ini
tidak akan baik, kecuali diperbaiki dengan cara sebagaimana generasi terdahulu
diperbaiki”. Untuk itu kita perlu mengingat kembali Hadits Nabi SAW, “Khayrul
Quruwni, Qorny.. tsummalladziyna Yaluwnahu Tsummalladziyna Yaluwnahu” “sebaik-baik
generasi adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya lagi dan generasi
setelahnya lagi”.
Jika Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik, kenapa
kita tidak mencontohnya dalam dunia pendidikan untuk seterusnya dijadikan
sebagai kurikulum pendidikan. inilah makna dari apa yang kami katakan dengan
“menghadirkan Nabi di zaman modern”. Kita ingin Nabi seakan-akan hadir di
tengah kita, yaitu dengan menerapkan konsep Nubuwwah dalam dunia pendidikan.
Setidaknya Alqur’an memberikan petunjuk dalam membentuk
kurikulum pendidikan yang Qur’ani. Berdasarkan ayat Al-qur’an yang dalam Surat
Al-A’raf 157 :
“(yaitu) orang-orang
yang mengikuti Rasul, Nabi yang Ummi yang mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka,
yang menyuruh mereka berbuat yang Ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan
yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang
buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
(Alqur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mengikuti
Nabi Muhammad SAW
2. Amar
Ma’ruf Nahi Mungkar
3. Menghalalkan
yang haram dan mengharamkan yang haram
4. Membebaskan
beban-beban dan belenggu
5. Dan
mengikuti Cahaya (mendapatkan cahaya)
Dimana
hebatnya pendidikan karakter saat ini jika pola yang dikembangkan adalah
menjauhi Nabi dari kehidupan kita, atau Nabi dianggap sebagai masa lalu? Atau
kemana kita melarikan ayat yang selama ini kita dengar bahwa belliau adalah
Uswah Hasanah dalam kehidupan?. Sangat heran dari yang mengherankan jika
pendidikan saat ini yang mengaku sebagai solusi terbaik akan tetapi tidak
mengacu pada potret manusia terbaik (Muhammad Saw).
Output
dari manusia terdidik adalah dapat menegakkan Amar MA’ruf Nahi Mungkar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. menghalalkan yang halal dan
mengharamkan yang haram, dan membebaskan beban-beban dan belenggu sehingga ia
akan mendapatkan petunjuk (cahaya). Maka realita yang terjadi dalam dunia
pendidikan adalah kebalikan dari semua itu, sehingga hasil dari pendidikan yang
tidak jelas dan meraba-raba semuanya akan menjadi beban dan belenggu bagi
bangsa dan Agama.
In Sya Allah jika kurikulum ini kita terapkan, kita mampu
merubah bangsa ini menjadi bangsa yang mampu membangkitkan Islam dan peradaban
manusia. SMP Al-Fatih yang akan kami dirikan akan menjadi dasar dari
pembentukan mental dan karakter Qur’ani yang in-Sya Allah SWT akan melahirkan
para pemimpin-pemimpin yang mampu membawa dari gelapnya peradaban jahiliyah
saat ini menuju terangnya cahaya peradaban Islam yang di hadapan kita akan
bangkit.
PILIH KAMI YANG AKAN
MEMBANGUN REVOLUSI BANGSA DENGAN PENDIDIKAN :
1.
MA’ZUMI (KETUA)
2.
VINA MULYAWATI (WAKIL)
3.
AHMAD TAUFIK
4.
AHRUDDIN
5.
MA’RUF AZIZ
6.
ANISA NURDIANI
7.
WERDATIYANA
8.