Oleh : Yusuf Ma’zum
Hijrah
berasal dari bahasa arab “Hijrah” yang berarti pindah, menjauhi atau menghindari.
“Al-hajaru” memiliki arti batu (keras). Secara bahasa “hijrah”
adalah menjauhi sesuatu dengan sangat keras karena adanya ketidak setujuan dan
kebencian.
Dalam Qs.Surat Masyam ayat 46 Allah
Berfirman yang artinya “Berkata bapak (Ibrahim) : bencikah kamu kepada
Tuhan-Tuhanku, Hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan
kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama”.
Dalam ayat tersebut dikisahkan Ayah
Nabi Ibrahim As mengusir Ibrahim dengan kalimat “wahjurniy maliyya” yang
artinya “Hijrahilah aku ! tinggalkan aku, buat waktu yang
lama/selama-lamanya. Karena hijrah dalam ayat ini adalah meninggalkan sesuatu
dengan kebencian.
Kesimpulan dari pengertian Hijrah
sendiri ialah pindah, meninggalkan, menjauhi atau berpisah dari sesuatu dengan
kebencian menuju sesuatu yang dia sukai, meninggalkan dari sesuatu tersebut
bisa berarti secara fisik (pindah tempat) atau psikis (pindah keyakinan).
Dalam kitab Sirah Nabawiyah, Hijrah
sendiri ialah meninggalkan negeri Kafir dengan beralasan agar bisa beribadah
dengan tenang dan mensyiarkan agama Islam secara terbuka. Karena pada saat itu
Rasulullah S.a.w. Dan pengikutnya dilarang untuk mensyiarkan agama Islam secara
terbuka, bahkan diancam dengan berbagai ancaman seperti penyiksaan, pembunuhan
dan semacamnya. Hal ini menjadi wajib untuk hijrah dari negeri Kafir
sebagaimana termaktub di dalam Al-qur’an Surat Ali-Imran ayat 195 :
“.Maka
orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti
pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, Pastilah akan Ku-hapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan Pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah
pada sisi-Nya pahala yang baik."
Sebuah kisah menarik dari Amr bin
Ash yang datang kepada Rasulullah s.a.w. dan berkata kepada beliau,
“Bentangkanlah tangan Anda, wahai Rasulullah. Aku akan berbai’at kepada Anda.”
Rasulullah
lantas membentangkan tangannya, namun Amr bin Ash sengaja tidak mau melakukan
hal yang sama.
“Ada
apa wahai Amr?” tanya Rasulullah s.a.w.
“Aku
ingin mengajukan syarat.”
“syarat
apa yang kau inginkan?”
“Aku
ingin agar Allah mengampuniku.”
Rasulullah s.a.w. menjawab, “Tidakkah
kau tahu bahwa Islam menghapus dosa-dosa yang telah lalu, bahwa Hijrah
menghapus Dosa-dosa yang telah lalu, dan bahwa Haji juga menghapus Dosa-dosa
yang telah lalu” (HR.Muslim).
Rasulullah s.a.w. berdoa berdo’a
agar Allah memberikan kelancaran bagi para sahabatnya yang berhijrah, dan agar
tidak ada satu halanganpun yang memaksa mereka kembali ke tempat asal. Di dalam
Al-qur’an sendiri banyak ayat-ayat yang menerangkan keutamaan berhijrah,
pertama adalah Hijrah yang akan berbuah Surga :
“ orang-orang
yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang
Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan Allah menyediakan bagi mereka Surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, itulah
kemenangan yang besar.” (Qs.At-Taubah : 100).
Kedua, Hijrah akan menghapuskan dosa
dan berbuah Surga :
“maka
orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti
pada jalan-Ku, yang berperang dan dibunuh, pastilah akan Aku hapuskan kesalahan-kesalahan
mereka dan pastilah Aku Masukkan mereka kedalam surga yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya. Sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada
sisi-Nya pahala yang baik.” (Qs.Ali-Imran : 195).
Ketiga, Hijrah akan diberi rezeki
yang banyak oleh Allah dan mendapatkan pahala Jihad fi Sabilillah :
“Barang
siapa Berhijrah di Jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini
tempat hijrah yang luasdan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari
rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian
menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap
pahalanya di sisi Allah. “ (Qs.An-Nisa : 100).
Dan masih banyak lagi keutamaan
Hijrah di sisi Allah. Hijrah yang mengandung keutamaan yang Agung di sisi Allah
tentu akan dilipatgandakan pahalanya apabila kita Berhijrah pada bulan
Ramadhan. Kedatangan Ramadahn hendaknya kita sambut dengan Berhijrah. Hijrah
dari dosa-dosa yang pernah kita perbuat, hijrah dari tempat-tempat yang
menghalangi kita dari jalan Allah dan Hijrah dari pikiran-pikiran Negatif yang
selalu membelenggu.
(sumber
: Tarikh Khulafa’, PROF.Dr. Ibrahim Al-Quraibi : 330)