Tuesday, June 2, 2015

BERANI JOMBLO ITU AJAIB




Oleh : YM (Yusuf Ma’zum)

“...adapun orang-orang yang beriman, sangat besar cintanya kepada Allah.....” (Qs.Al-baqarah : 165)
          Sudah menjadi budaya remaja yang sedang menginjak masa dewasa, masa-masa yang katanya pencarian jati diri menuju proses kematangan berpikir dan pendewasaan diri. Pergaulan remaja yang tidak akan jauh dari interaksi antara lawan jenis yang bisa menimbulkan seribu kemungkinan efek negatif dari satu perbandingan efek positif yang ada. Ini yang biasa disebut dengan istilah pacaran.
            Pacaran, menurut Wikipedia online merupakan proses perkenalan antara dua insan yang biasanya berada pada rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Jadi jelas, dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pacaran itu hanya untuk sesuatu yang baik-baik. Tapi pada kenyataannya proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan sebenarnya bahkan sangat menyimpang. Berikut akan dijelaskan beberapa efek negatif dari pacaran dan keistimewaan seorang jomblo.
            Pacaran dalam definisi yang salah berawal dari pandangan mata yang turun ke aurat (baca nafsu). ketika terjadi interaksi antara lawan jenis yang dilanjutkan dengan pengungkapan perasaan, berpegangan tangan, dan sebagainya yang apabila kebiasaan buruk ini terus ditingkatkan maka akan menimbulkan seks bebas. memang tidak semua orang berpacaran melakukan seks bebas, tapi banyak kasus berawal dari sini. Karena ada yang mengatakan ketika seseorang mengungkapkan perasaan dengan ungkapan “aku sayang kamu” juga berarti “aku ingin berzina denganmu”, karena zina sendiri bukan sebatas seks bebas, dalam arti lebih luas mempunyai makna zina mata, zina tangan, kaki, dan zina pikiran.
            Orang yang berpacaran memiliki kebiasaan memberi hadiah kepada pacarnya sesuatu yang berlebih sebagai tanda cinta. tapi apakah mereka sadar, pernahkah mereka memberi hadiah kepada ayah dan ibunya yang selama ini membesarkannya dengan kasih sayang? Atau dari mana uang yang anda pakai untuk memberikan hadiah? Dari orang tua? Saya yakin orang tua anda kerja keras banting-tulang memberi anda uang untuk keperluan sekolah, atau jangan-jangan anda melanggar kalamullah dari surat Al-waqi’ah ayat 82 yang berbunyi “dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan-Nya”.
            Pacaran juga dapat menjadikan pelakunya galau dan stress sedini mungkin. pasalnya mereka sudah merasakan apa itu namanya cemburu, tekanan psikologis, dihianati, gegana dan lain-lain. Sungguh menjadi hal sangat ironis. Keindahan pacaran dimulai dengan sumpah-sumpah palsu yang diahiri dengan penghianatan. Usia muda dihabiskan begitu saja dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Bukankah sebaik-baik islam seseorang itu meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya, dan waktu muda itu akan ditanyakan di hadapan Allah?.
            Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa orang yang pacaran itu berkhianat kepada semua pihak, teman dekat, orang tua, pergaulan sosial dan tentu melanggar perintah Alla, “.....dan orang-orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah” (Qs. Al-baqoroh : 165). karena banyak kita temui orang berpacaran semakin bermalas-malasan untuk beribadah.
            Bagaimana dengan orang tua yang membiarkan anaknya berpacaran? Rasulullah S.a.w Bersabda : “ tiga golongan yang yang tidak akan memasuki surga sampai bila itu si dayus, wanita yang menyerupai laki-laki dan orang yang ketagihan arak.” Lalu sahabat bertanya “wahai Rasulullah kami telah faham arti orang yang ketagihan arak, tetapi apakah itu dayus?” Nabi menjawab “yaitu orang yang tidak memperdulikan siapa yang masuk bertemu dengan ahlinya (isteri dan anak-anaknya).” (HR.Ath-thabrani).
            Maksud dari dayus adalah suami atau bapak yang tiada perasaan risau dengan siapa isteri dan anaknya bersama dan bertemu. Malah ada yang membiarkan saja isteri dan anak perempuannya di pegang lelaki lain. Na’udzubillah, semoga kita dijaga oleh Allah dari hal demikian.
            Sekarang mari kita simak beberapa keajaiban yang dimiliki jomblowan dan jomblowati. Jomblo itu pemberani dan tidak manja, kemanapun ia berjalan sendiri, tidak takut begal ataupun sejenisnya. Tidak manja seperti orang yang pacaran kalau makan inginnya disuapin terus. Ketika malmingan jomblo lebih suka di rumah, menghindari maksiat, shalat jama’ah yang rajin dan selalu berdo’a agar diberikan oleh Allah jodoh yang shalehah.
            Berani jomblo itu ajaib, remaja yang berpacaran sering terjebak oleh ungkapan yang salah  yaitu “cinta itu buta”. Jomblowan dan jomblowati memahami betul bahwa yang buta adalah nafsu bukan cinta, karena cinta pasti akan mengarahkan manusia pada jalan yang benar. “Karena nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan”. (Qs.Yusuf : 53).
            Berani jomblo itu ajaib, para jomblo lebih mengutamakan pasangan hidup yang halal. jomblo lebih berani mengungkapkan perasaan langsung kepada calon mertuanya, berbeda dengan orang yang berpacaran, ketemu orang tuanya saja tidak berani, apalagi mengungkapkan yang lebih serius.
            Berani Jomblo itu ajaib, rupanya jomblo itu mengerti betul pesan Allah dalam Al-qur’an Surat An-Nur ayat 26 “perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik”. perlu diingat bahwa manusia dibatasi oleh ketidak-tahuan dan ketidak-pastian.
            Ketidak tahuan tentang masa depan, rezeki, umur, jodoh, karena yang ghaib adalah kuasa Allah (Qs.An-Nahl :77). Dengan ketidak-tahuan manusia akan mendapatkan keajaiban jika ia terus berusaha dengan kebaikan yang ia tempuh (Qs. Al-Jin : 16).
            Untuk itu, perlu cara untuk mendapatkan keajaiban. Keajaiban jodoh yang baik dengan memperbaiki diri dan menjauhkan diri dari zina (pacaran), keajaiban rezeki dengan shalat dhuha dan sedekah, keajaiban panjang umur dengan memperluas silaturrahmi, shalat tahajjud, dan akhlak yang baik, dan keajaiban karir dengan istiqomah pada bidang yang dimiliki.
            Melihat realita dan fakta diatas tentu jomblo lebih diuntungkan dari sisi kehidupan dunia dan aherat, karena orang yang berpacaran hanya menikmati kesenangan hidup yang sesat dan sesaat. Jikalau anda yang membaca artikel ini ada hidapan saya, tentu akan kutepuk pundak anda dan mengatakan “udahlah putusin aja...! belum tentu juga ia menjadi pasangan hidupmu.! Berapa uang yang anda habiskan untuk itu, dan berapa lama waktu yang anda lewatkan untuk Allah”.
            Menurut ilmu psikologi, remaja adalah masa-masa dimana seseorang mulai mengabaikan aturan agama. Apa respon seorang remaja ketika mendengar ceramah keagamaan? Atau respon mereka ketika diberi nasehat yang baik dari agama? Sebagian besar menolak, sebagian lagi hanya mendengar. Hanya sebagian kecil yang mau mendengar dan mengamalkan nasehat agama, yaitu para jomblowan dan jomblowati sejati. Karena petunjuk agama ialah bagi orang-orang yang mau mendengar dan mengamalkan nasehat yang baik (Qs.Az-Zumar : 18).
            Ada tiga respon jika artikel ini dibaca oleh remaja, bagi orang yang mempunyai pacar mungkin mengatakan “ah, artikel ini pasti dibuat oleh orang jomblo yang berusaha menghibur diri” bagi sang jomblo mungkin berkomentar “ inilah jawaban yang selama ini aku cari” tapi bagi orang yang mempunyai pacar dan tersadarkan dirinya ia akan berkata “ Astaghfirullah, ternyata apa yang telah saya lakukan adalah durhaka kepada orang tua dan agama.” Ketika teman-temannya berpacaran, jomblo lebih suka mengaji dan mengkaji, kemudian berkata dalam hati “Gue mah Gitu orangnya”.



.
                       

No comments:

Post a Comment

Tugas Mapel Al-Qur'an dan Hadits Kelas XI A dan B MA Misbahunnur

Clue: *Untuk Dapat Menjawab Pertanyaan Materi Al-Qur'an dan Hadits maka ada syarat dan ketentuan yang harus dikerjakan. *Syaratanya a...