Tuesday, December 1, 2015

Mengisntal Al-Qur’an dalam diri



oleh : Yusuf Ma'zum 

            Bagaimana agar Al-Qur’an merasuk ke dalam darah dan daging kita?

            Al-Qur’an adalah salah satu Mu’jizat terbesar yang diberikan pleh Allah S.W.T. kepada kekasih-Nya Nabi Muhammad S.A.W. sebagai manusia terbaik dan teladan umat sepanjang zaman. Mu’jizat Al-Qur’an bukan hanya diberikan kepada Nabi Muhammad S.A.W. pada khususnya, akan tetapi bagi umat Islam yang ingin menerima dan menjadikan kitab suci Al-Qur’an sebagai Way of Life. Sangat merugi jika pada hari ini kita yang mengaku sebagai orang islam, enggan untuk hanya sekedar membaca saja. Apalagi untuk mengkaji lebih mendalam.

            Ketika kita menjadikan Al-Qur’an diletakkan dibelakang kita, maka ia akan mendorong kita ke neraka. Dan sebaliknya, ketika menjadikan Al-Qur’an diletakkan di depan kita (pemimpin) maka ia akan mengantarkan kita jalan menuju Surga, begitulah Nabi menjelaskan kepada kita tentang bagaimana cara menyikapi Al-Qur’an. Karena Nabi sendiri mengeluh kepada Allah S.W.T. atas sifat kaumnya yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sesuatu yang diabaikan, hal ini yang diabadikan di dalam Al-Qur’an. Qs. Al-Furqan : 30
 
Berkatalah Rasul :"Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".

            Maka apakah kita yang termasuk orang-orang yang mengabaikan Al-Qur’an, ketika dalam kehidupan sehari-hari kita banyak beralasan dengan kata “NANTI”. Nanti saya akan baca Al-Qur’an kalau saya selesai bekerja, nanti saya akan baca Al-Qur’an ketika ada waktu kosong, nanti saya akan baca Al-Qur’an kalau Al-Qur’an itu memberi keuntungan. Dan masih banyak kata nanti yang akan bermunculan sesuai dengan tugas dan profesi kita masing-masing. Sejenak mari kita akui bahwa yang demikian itu adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. lalu kita bertadabbur dengan ancaman Allah bagi yang menjadikan Al-Qur’an sesuatu yang diabaikan.

            “ Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah).” (Qs. Al-Baqarah : 101).
           
            Lalu bagaimana menginstal Al-Qur’an dalam diri?

            Mari kita kaji dua surat di dalam Al-Qur’an yang saling berkaitan penafsirannya, yaitu Surat Qaf dan dan Asyura’. Surat Qaf adalah surat yang ke- 50 dan di dalamnya terdapat 45 ayat, jika dijumlahkan antara angka 50 dan 45 maka hasilnya adalah 95. Itu artinya bahwa di dalam surat Qaf terdapat 95 Huruf Qaf. Surat Asyy-syura adalah urutan ke 42 yang di dalamnya terdapat 53 ayat, jika dijumlahkan maka hasilnya adalah 95. Artinya bahwa di dalam Surat Asy-syura terdapat 95 huruf Qaf.

            Di awal Surat Asy-Syura ayat 7 Allah S.W.T. menerangkan bahwa Allah memberikan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad S.A.W. dengan menggunakan bahasa “Awha..” yaitu wahyu. Karena Al-Qur’an adalah pemberian dari Allah langsung dengan ungkapan wahyu, seakan-akan Al-Qur’an adalah ruh kehidupan. Dengan ini Ustad Bakhtiar Nasir mengatakan bahwa orang yang  di dalam dirinya tidak ada Al-Qur’an, maka ia seperti “bangkai yang berjalan”. 

            Solusinya adalah ada pada Surat Qaf ayat 37 yang artinya :
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai AKAL atau yang menggunakan pendengarannya (TELINGA), sedang dia menyaksikannya (MATA).”

            Syarat pertama jika kita ingin menjadikan Al-Qur’an menyatu dengan darah dan daging kita adalah dengan mengaktifkan tiga organ penting dalam tubuh, yaitu hati, mata dan telinga. Karena jika ketiga organ penting ini mampu membimbing dirinya maka secara otomatis apa yang ia dengar dalam kehidupan sehari-hari adalah Al-Qur’an, apa yang ia katakan adalah Al-Qur’an, dan melihat segala hal dalam hidup ini adalah menurut perspektif Qur’ani. Silahkan kita koreksi tentang apa yang telah kita lakukan dalam hidup? Ketika mata kita terbiasa melihat sesuatu yang haram, telinga mendengar sesuatu yang memalingkan dari Allah S.W.T. dan mulut yang berbicara tanpa bimbingan Al-Qur’an.

            Maka bagi seorang muslim yang tidak mampu mengaktifkan ketiga organ tersebut, dikhawatirkan akan hadir ancaman dari Allah bagi yang mengabaikannya.

 “Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” (Qs. Al-A’raf : 179).
Kedua, mari kita belajar dari Nabi ketika Nabi mengatakan bahwa seseorang yang mempelajari Al-Qur’an sejak usia belia maka Allah S.W.T. akan mencampurkan Al-Qur’an dengan darah dan daging mereka.
            قال رسول الله صلَى الله عليه وسلَم : من تعلَم القرأن .............................


Pertanyaannya adalah sejak kapan kita mulai mencintai Al-Qur’an?

Ketiga, mari kita pelajari analisis matematika yang pernah disampaikan oleh Bapak Dosen Nurul Huda ketika mengajar kami di kampus STAI La – Tansa Mashiro. Bahwa Al-Qur’an memiliki 114 Surat dan 6236 ayat. Jika dihitung dari jumlah ayat terbilang berikut adalah maka dari 6236 dikonversi menjadi bentuk penjumlahan, yakni 6+2  = 8 + 3 = 11 + 6 = 17. Angka 17 kita rubah menjadi 1+7 = 8 dalam urutan huruf Hijaiyah angka 8 menempati pada huruf د (dal), huruf tersebut mempunyai arti الدم yang berarti darah. Fungsi darah sendiri adalah mengalirkan energi ke dalam tubuh, sehingga Al-Qur’an harus mendarah daging kedalam tubuh manusia. Maka lihatlah perhitungan diatas, dari angka 17, 08, dan huruf “Dal”. Apakah angka tersebut bisa kita kaitkan dengan tanggal dan bulan kemerdekaan Indondesia? Wallahu A’lam, semoga artikel ini bermanfaat dan terlebih menjadikan diri kita lebih mencintai Al-Qur’an.

Sumber : seminar menginstal Al-Qur’an, Ustad Bakhtiar Nasir








No comments:

Post a Comment

Tugas Mapel Al-Qur'an dan Hadits Kelas XI A dan B MA Misbahunnur

Clue: *Untuk Dapat Menjawab Pertanyaan Materi Al-Qur'an dan Hadits maka ada syarat dan ketentuan yang harus dikerjakan. *Syaratanya a...