Thursday, February 4, 2016

KETIKA GADGET MENJADI KITAB SUCI




OLEH : Ma’zumi

            Al-qur’an sejatinya adalah risalah cinta yang diberikan oleh Allah SWT kepada kekasih-Nya tercinta Baginda Nabi Muhammada SAW. Manusia terbaik yang mampu membimbing umat dari gelapnya dunia jahiliyah menuju peradaban manusia yang bercahaya. Hingga kini namanya selalu terpatri dalam sanubari, tersebut dalam shalat, bahkan kemuliaannya hingga dipuji oleh seluruh alam dan Allah pun bershalawat kepadanya. Beliaulah yang hingga kini masih memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus, yakni jalan yang diridhoi untuk menuju jalan-Nya.

            Tiada kata yang lebih indah dari seorang pecinta terhadap apa yang dicinta kecuali ia bertemu dengan siapa yang ia cintai. Yaitu Nabi Muhammad saw yang selalu berharap akan cinta Allah, maka sebagai wasilah untuk mencintai-Nya Allah memberikan risalah cinta yaitu Al-Qur’an Al-Karim. Namun menjadi tidak adil ketika risalah tercinta tersebut hanya dinikmati oleh Baginda Rasul, karena beliau diciptakan untuk membawa rahmat bagi semesta alam. Maka Al-Qur’an yang diturunkan adalah untuk semua umatnya.

            Harus kita syukuri bahwa Al-Qur’an yang diturunkan pada zaman Rasul adalah mu’jizat yang dapat dinikmati oleh seluruh manusia lintas zaman, lintas peradaban, hingga zaman kontemporer yang sedang kita rasakan hari ini. Menjadi hal yang sangat merugikan apabila kita tidak dapat meraihnya. Karena “Al-Qur’an adalah jamuan Tuhan, rugilah yang hadir namun tidak menghadiri jamuannya, dan lebih rugi lagi yang hadir namun tidak menyantapnya” (Al-Hadits).

            Ironisnya Al-Qur’an yang sudah jelas-jelas sebagai “risalah cinta” dari Allah untuk manusia khususnya umat Islam, kini sudah menjelma sebagai barang usang dan asing yang terabaikan. Pasalnya arus perkembangan modernisasi yang diusung dunia Barat sudah lebih berperan aktif dalam mempengaruhi mental dan gaya hidup seseorang. Tentunya pola hidup yang lebih condong pada dekadensi moral dan agama yang akan menjalar pada ranah sosial, meskipun modernisasi tersebut melalui perkembangan Food, Fashion/style, Fun dan Film.

            Dengan hal ini penulis akan menyorotinya dari segi Fashion atau gaya hidup yang selalu menghiasi tangan kita yaitu Gadget/smartphone. Benda yang satu ini sangat lazim kita temui dimanapun, kapanpun, dalam hal apapun, bahkan oleh siapapun. Tidak heran jika dampak negatifnya sangat beragam, salah-satunya adalah munculnya sebuah istilah baru bahwa gadget mampu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
            Tidak luput dari pengalaman penulis yang melihat secara langsung dan membenarkan ungkapan tersebut  bahwa memang adanya gadget sering melalaikan dan menjauhkan teman yang berada di sampingnya. Ketika sebuah perkumpulan silaturrahim, bukan kerinduan bertemu yang didapat akan tetapi masing-masing sibuk dengan gadget yang ada di tangan. Di kampus, sekolah, kantor bahkan dari musibah yang paling membahayakan sekalipun dapat terjadi karena sibuk dengan gadget.

            Menjelang tidur hingga hendak tidur kembali di malam hari, seakan-akan benda yang satu ini Ibarat kitab suci panduan kehidupan manusia di zaman Modern. Apalah arti sebuah zaman modern jika semuanya diukur dari perkembangan teknologi, merasa bangga dan seakan-akan mempunyai prestasi yang tinggi karena sudah ikut andil dalam bergaul dengan istilah modern. Generasi muda yang disibukkan dengan game online, sementara Shalat diabaikan. Mengikuti perkembangan lagu-lagu terbaru dari artis-artis ternama sementara Al-Qur’an diabaikan.

            Fenomena tersebut senada dengan apa  yang tertulis di dalam Al-Qur’an bahwa Rasulullah SAW mengeluh karena kaumnya banyak yang lalai terhadap Al-Qur’an. “dan Rasulullah (Muhammad SAW) berkata : “ Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.” (Qs. Al-Furqan : 30). Sebenarnya kitab suci kita Al-Qur’an atau Gadget?  siapakah yang kita jadikan sebagai Uswah Hasanah dalam kehidupan sehari-hari?

            Okeylah kalau memang masih ada yang beralasan di hp masih ada Al-Qur’an sebagai bukti kecintaan terhadap Al-Qur’an. Boleh saja beralasan seperti itu, akan tetapi apakah porsi terbaik waktu yang digunakan lebih condong terhadap Al-Qur’an? ataukah lebih banyak menggunakan hp sebagai media penghibur diri dengan banyak membuang-buang waktu karenanya? Bahkan shalat pun terlalu mudah dilalaikan, adapun tasbih-tasbih yang dahulu digunakan untuk berdzikir ketika shalat pun kini telah berubah menjadi Gadget.

            Perlu diingat bahwa ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang orang-orang yang melalaikan diri dari mengingat Allah karena hartanya adalah Surat Al-Munafiqun ayat 09. “ Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.”

            Islam adalah Agama yang indah, salah-satu keindahan Islam bisa kita dapatkan ketika kita mampu mengatur waktu sebaik mungkin. Waktu bukanlah hal spele, Allah pun bersumpah demi waktu dan diabadikan menjadi salah-satu nama Surat Al-Qur’an (Al-‘Ashr). Nabi pun bersabda bahwa umur umatnya rata-rata adalah  60-70 tahun. Hal ini menjadi isyarat bagi kita bahwa jangan sampai menyia-nyiakan waktu hidup (umur), karena hidup hanya satu kali maka merugilah orang-orang yang tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

            Islam tidak melarang bentuk perkembangan teknologi (hp) selagi itu bisa menjadi media dakwah. Hanya saja sangat rugi jika kita terlalu mudah membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting,berabad-abad yang lalu Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah Hadits, “Pergunakanlah Lima Perkara sebelum datangnya lima perkara : masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, senggangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Hakim).


             

No comments:

Post a Comment

Tugas Mapel Al-Qur'an dan Hadits Kelas XI A dan B MA Misbahunnur

Clue: *Untuk Dapat Menjawab Pertanyaan Materi Al-Qur'an dan Hadits maka ada syarat dan ketentuan yang harus dikerjakan. *Syaratanya a...