Thursday, November 10, 2016

TAKBIR KELILING SEBAGAI SYIAR ISLAM


“Demikian (Perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan Syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati
(Qs. Al-Hajj : 32)

catatan Idul Adha.

            Syiar Allah dalam ayat tersebut adalah segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadah haji dan tempat-tempat mengerjakannya. Para santri yang mengikuti Takbir Keliling di sekitar kampung cibadak merupakan sebuah implementasi dari syiar Allah yang berbeda dari ibadah haji. Karena syiar islam bentuknya bermacam-macam. syiar sendiri dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mempunyai arti kemuliaan dan kebesaran.

            Kemuliaan dan kebesaran Allah SWT harus selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam ranah individual, kelompok organisasi, serta masyarakat sosial yang bersifat universal sehingga dapat menyentuh seluruh elemen masyarakat. Hal ini diharapkan agar para santri sedikitnya merasakan aroma dakwah islam secara terang-terangan.

            Islam zaman sekarang sudah sangat jauh berbeda dengan Islam pada masa perkembangan awal dakwahnya. Kaum muslimin mendapatkan tantangan yang sangat berat dari kaum kafir Quraiys berupa penyiksaan, pemboikotan, hingga menjadikan Rasulullah beserta para pengikutnya Hijrah ke Madinah. Di Madinah Rasulullah dan para sahabat mendapatkan pengikut yang lebih besar, hingga menjadi pusat peradaban Islam pertama pada saat itu.

            Hingga saat ini umat islam sudah merdeka, seharusnya tidak ada lagi yang ditakuti. Keadaan seperti ini hendaknya tidak membuat kita lalai dalam mengabdi kepada Allah SWT. Hanya saja, yang perlu diwaspadai adalah perang pemikiran yang melemahkan semangat keislaman orang islam sendiri. Sehingga Islamophobia (takut terhadap Islam) bisa jadi  dari internal muslim. Al Islaamu Mahjuubun Bil Muslim.

            Tidak heran jika kita melihat sesuatu yang paradoks. Seperti, malu pergi ke Masjid karena dianggap tidak modern. Malu mendengarkan Alquran dari smartphone yang ia genggam, lantaran lebih menyukai mendengarkan musik dengan alasan kekinian. Berpenampilan modis ala artis agar bisa dikenal gaul. Dan berbagai macam alasan lain yang sesungguhnya itu adalah sebuah wujud ketidak mampuan kita merasakan internalisasi sebagai seorang hamba yang beribadah.

            Takbir keliling merupakan sebuah proses internalisasi diri dalam menghidupkan cahaya Allah di tengah masyarakat yang redup. Antusiasme masyarakat melihat fenomena tersebut merupakan sebuah fitrah kemanusiaan yang timbul secara otomatis. Bahwa sesungguhnya masyarakat kita merindukan kedamaian islam yang hakiki.

mereka hendak memadamkan cahaya (Agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka. Tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya”. (Qs. As-Saff : 08).


No comments:

Post a Comment

Tugas Mapel Al-Qur'an dan Hadits Kelas XI A dan B MA Misbahunnur

Clue: *Untuk Dapat Menjawab Pertanyaan Materi Al-Qur'an dan Hadits maka ada syarat dan ketentuan yang harus dikerjakan. *Syaratanya a...